Pengertian Closed Source, Kelebihan & Kekurangan dan Contohnya

Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang konsep closed source. Pembahasan akan mencakup penjelasan, contoh, manfaat, dan keterbatasan dari closed source. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, mari kita ikuti uraian berikut ini.

Mari kita bahas tentang pengertiannya terlebih dahulu

Pengertian Close Source

Konsep Closed Source: Definisi, Keunggulan & Kelemahan, serta Contohnya – Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang closed source. Pembahasan akan mencakup pengertian, contoh, keunggulan, dan kelemahan dari closed source. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, ikuti ulasan berikut ini.

Closed source, atau sering disebut juga sebagai sumber kode tertutup, merujuk pada perangkat lunak (software) yang tidak memiliki kode sumber yang dapat diakses secara publik. Pemilik kode sumber tertutup dapat membagikan perangkat lunaknya melalui lisensi, baik dengan cara gratis maupun berbayar. Meskipun ada versi gratis, tidak semua perangkat lunak dengan lisensi tersebut dikategorikan sebagai open source (sumber terbuka). Contohnya adalah jika lisensinya melarang modifikasi kode, maka perangkat lunak tersebut bukanlah open source.

Menggunakan perangkat lunak closed source memungkinkan kita untuk mengetahui kode-kode yang digunakan dalam pembuatan program tersebut. Dengan memahami kode atau struktur program tersebut, kita dapat dengan mudah mengedit program sesuai keinginan. Jika kita dapat melakukan pengeditan, mungkin saja program yang awalnya berbayar menjadi gratis karena kita melakukan modifikasi. Namun, ini hanya terjadi jika pemilik program bersedia memberikan kode-kode tersebut secara gratis. Bagi individu atau perusahaan yang ingin mengakses atau mengedit kode sumber, biasanya diperlukan perjanjian khusus yang disebut perjanjian non-disclosure.

Perangkat lunak closed source memiliki definisi yang hampir sama dengan perangkat lunak berpemilik (proprietary software) atau perangkat lunak berbayar. Dalam pengertian tersebut, perangkat lunak closed source merujuk pada aplikasi dengan kode sumber yang tidak dapat diubah, dimodifikasi, atau dicopy oleh pengguna.

Jumlah pengguna perangkat lunak closed source di dunia cenderung lebih sedikit dibandingkan dengan open source, karena hanya mereka yang memahami kode yang dapat mengoperasikannya.

Kelebihan Close Source

Manfaat Utama dari Program Closed Source:

Bebas Biaya: Dalam konteks ini, “gratis” mengacu pada tidak adanya kewajiban untuk membeli lisensinya.
Stabilitas: Program closed source, seperti Linux, terkenal karena tingkat kestabilannya.
Sumber Kode Terbuka: Pada program closed source seperti Linux, kode sumbernya disertakan, memungkinkan pengguna untuk mempelajari dan memahami bagaimana program tersebut beroperasi.
Keamanan: Sistem operasi Linux mengimplementasikan standar protokol keamanan yang kuat, menjadikannya sangat aman.
Kinerja Tanpa Gangguan: Dalam penggunaan Linux, tidak perlu me-restart sistem setelah menginstal aplikasi baru. Linux dapat terus berjalan tanpa hambatan.
Dukungan dan Dokumentasi Melimpah: Komunitas Linux menyediakan berbagai dokumen dan panduan, seperti “Readme, How To, Panduan, Manual, Info,” dan lain sebagainya.
Mendukung Kreativitas: Linux sangat menghargai kebebasan individu untuk berkreasi.
Kekebalan Terhadap Virus: Sistem operasi Linux, yang mirip dengan Unix, memiliki kekebalan terhadap virus. Setiap kali ada percobaan untuk membuka, mengubah, menghapus, atau menambahkan bagian sistem, selalu diperlukan konfirmasi password. Oleh karena itu, virus tidak dapat mengakses sistem tanpa mengetahui kata sandi yang diperlukan.
Beragam Pilihan: Ada banyak pilihan sistem operasi Linux yang dapat dipilih sesuai dengan preferensi pengguna. Banyak perusahaan menyediakan distro Linux di seluruh dunia.
Antarmuka yang Menarik: Tampilan dan antarmuka Linux tidak pernah membosankan, menawarkan pengalaman visual yang menarik.

Dalam penggunaan program closed source seperti Linux, manfaat-manfaat di atas dapat ditemukan dan meningkatkan pengalaman pengguna dengan sistem operasi ini.

Kekurangan Close Source

Untuk pemula akan mengalami kesulitan dalam mengoperasikannya, berbeda dengan os windows yang mudah dan cepat dipahami
Sistem operasi linux banyak jenisnya atau distro sehingga pengguna bingung.
Tidak ada game pada operasi sistem linux yang berkualitas sama dengan game pada operasi sistem windows.
Dukungan terhadap hardware dan software yang minim
Software yang digupakai tidak tersedia di Linux
Kurangnya sosialisasi untuk pengguna
Ketergantungan dengan software bajakan
Tidak ada support atau dukungan resmi dari pengembang

Contoh Software Closed Source

Berikut ini adalah beberapa contoh software yang menggunakan model closed source.

Bahasa Pemrograman

Ada banyak bahasa pemrograman yang memiliki lisensi closed source, seperti ASP.Net, Pascal, dan Visual Basic.

Web Browser

Salah satu contoh web browser dengan model closed source adalah Internet Explorer yang dikembangkan oleh Microsoft untuk sistem operasi Windows.

Aplikasi

Banyak aplikasi yang menggunakan lisensi closed source atau kode sumber tertutup, seperti CorelDRAW, Adobe Photoshop, Adobe Acrobat, dan Adobe Illustrator.

Aplikasi Perkantoran

Contoh aplikasi perkantoran dengan model closed source adalah Microsoft Office yang sangat populer dan banyak digunakan di lingkungan perkantoran.

Anti Virus

Beberapa program antivirus juga menggunakan model closed source untuk memberikan keamanan dari serangan program berbahaya, seperti Norton dan McAfee.

Dengan demikian, telah dijelaskan mengenai pengertian closed source, kelebihan, kekurangan, serta contoh-contoh software closed source. Semoga pembahasan ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan Anda. Terima kasih telah mengunjungi artikel ini.

Sumber: sambellayah.com